Pengantar Alih Tugas Dan Pisah Sambut Pejabat Kepaniteraan Pengadilan Agama Tenggarong
Tenggarong | www.pa-tenggarong.go.id
Pada hari senin, tanggal 24 Juni 2019, Pengadilan Agama Tenggarong mengadakan acara Pengantar Alih Tugas Panitera Bapak Rumaidi, S.Ag. menjadi Panitera Muda Hukum di Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur. Acara dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim, Panitera, Sekretaris dan Seluruh Pegawai Pengadilan Agama Tenggarong.
Acara diawali dengan kesan dan pesan yang meninggalkan dari Bapak Rumaidi, S.Ag. Beliau menyampaikan selama saya bertugas sejak 2016 banyak hal-hal yang saya alami, banyak pengetahuan baru yang saya dapatkan atas bimbingan bapak ketua, para hakim dan dukungan dari teman-teman sekalian. Sebenarnya saya masih betah berada di sini, tetapi karena suatu hal saya dipindahkan ke Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Timur.
Atas nama pribadi dan keluarga selama saya bertugas di sini mungkin ada kesalahan dan kekhilafan, baik ucapan maupun perbuatan kepada seluruh pegawai Pengadilan Agama Tenggarong saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan untuk ke depannya kita masih bisa bersilaturahmi. Sebagai penutup beliau membacakan sebuah pantun.
Pohon beringin di simpang tiga
Buah mangga tolong dibawa
Meskipun akan berpisah raga
Tetap bersatu dalam jiwa
Acara selanjutnya kesan dan pesan dari yang ditinggalkan yang akan disampaikan oleh Bapak Faidil Anwar, S.Ag., S.H., M.H. Beliau mengatakan bahwa perpisahan memang menjadi suatu kata yang dapat membuat kita sedih. Apalagi perpisahan itu terjadi karena seseorang yang kita sayangi meninggalkan kita. Perpisahan dengan rekan kerja memang membuat kita terpukul apalagi rekan kerja tersebut merupakan sosok yang bisa diandalkan dan sering membantu menyelesaikan pekerjaan kita. Rekan kerja terbaik adalah mereka yang bersedia dan mengajarkan kita tentang masalah yang tidak bisa kita selesaikan sendiri. Kepergian beliau ini merupakan kepergian yang besar bagi kita, karena beliau merupakan sosok yang begitu komplit menurut saya.
- Pertama beliau adalah seorang yang pekerja keras dan penuh dengan tanggung jawab.
- Yang kedua adalah beliau adalah seorang pemikir, yang ketika malam memikirkan bagaimana Pengadilan Agama Tenggarong tidak dilihat sebelah mata oleh Pengadilan Agama yang lain.
- Yang ketiga beliau adalah pemain tenis yang handal. Keempat beliau adalah penyanyi dangdut. Kita di kepaniteraan tidak akan mendengar lagi lagu-lagu Roma di sana.
Beliau juga orang yang tidak pernah marah. Saya sebenarnya terkejut ketika mendengar beliau pindah ke PTA, karena masih banyak ilmu-ilmu beliau yang belum saya dapatkan. Mewakili teman-teman, kepada Bapak Rumaidi sekiranya selama beliau menjadi atasan kami banyak hal-hal yang kurang berkenan di hati beliau kami mohon maaf dan semoga beliau dapatkan memaafkan kami. Dan semoga beliau sukses di tempat kerja yang baru.
Acara selanjutnya adalah sambutan dari Wakil Ketua Pengadilan Agama Tenggarong Bapak Drs. H. Ahmad Fanani, M.H. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Rumaidi yang selama ini tentu saja banyak fitrahnya, banyak usahanya dalam rangka meningkatkan kinerja kita semua. Selama ini untuk laporan SIPP hanya sebentar saja kuning, tapi Alhamdulillah Bapak Rumaidi dan juga kawan-kawan hakim yang lain segera mencari pupuk ke sana kemari sehingga dengan pupuk yang diberikan itu yang kuning berubah menjadi hijau. Tentu ini adalah suatu prestasi yang perlu dan sangat kita harapkan bisa bertahan dan bisa kita tingkatkan lagi.
Dari sisi lain beliau juga termasuk orang yang suka bergaul dengan kita semua sehingga setiap hari ketika kita bertemu dengan beliau yang pertama kita lihat adalah senyumnya. Atas nama pimpinan kami mengucapkan terima kasih atas segala dedikasi yang telah beliau laksanakan selama ini. Kami mohon maaf jika selama ini ada tindakan-tindakan kami yang kurang berkenan.
Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan do’a dari Bapak Drs.H. Taufikurrahman, M.Ag.
Acara dilanjutkan dengan pengenalan panitera dan panitera pengganti baru. Yang pertama adalah Bapak Drs. Anwaril Kubra, M.H. sebagai Panitera yang baru. Sebagai PNS di Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Timur. Setelah itu kami ditugaskan ke Pengadilan Agama Samarinda sebagai Panitera Pengganti 4 tahun setelah di PTA. Kemudian 2009 kembali ke PTA, 2010 menjadi panitera di Bontang hampir jalan 4 tahun. Kemudian pindah ke Tanjung Selor. Setelah 2 tahun di Tanjung Selor kemudian 2016 ditugaskan ke Tanjung Redeb.
Setelah mendengar apa yang disampaikan Bapak Faidil tentang sosok Bapak Rumaidi saya agak sedikit takut, tetapi saya tetap optimis karena bersama-sama di kantor ini ada guru-guru, saya tidak gentar dan takut sekalipun sehingga konsultasi dan sebagainya akan mudah saya lakukan. Jadi SKP Kepemimpinan di Kepaniteraan siap dilaksanakan. Tentu saja ini semua tidak terlepas dari kerja sama dan bimbingan dari para hakim.
Kalau kita berintegrasi sesama di kantor, ada 2 hal yang perlu diingat. Yang pertama kepada orang itu, kita jangan selalu melihat dari sisi kelemahannya tapi yang kita lihat dari sisi positif dan kebaikannya. Insya Allah dengan demikian kita tidak akan pernah membenci dengan seseorang tapi kita akan selalu senang karena melihat dari sisi kebaikannya. Yang kedua, kepada diri kita sendiri jangan merasa sempurna, jangan merasa lebih baik dan lebih hebat. Kita justru harus merasakan kelemahan kita, supaya secara maksimal kita harus berusaha memperbaiki sebaik-baiknya.
Selanjutnya pengenalan dari Ibu Fasry Heldha Dwisuryati, S.H.I. sebagai Panitera Pengganti. Memulai CPNS di 2009, di 2010 masuk di Samarinda. Karena ini tugas pertama saya sebagai Panitera Pengganti saya mohon bimbingan dari Bapak Ibu semua.
Dan dilanjutkan dengan Ibu Muthia Eka Sari, S.H. sebagai Panitera Pengganti. Memulai PNS di tahun 2009 di Pengadilan Agama Samarinda. Ini juga tugas pertama saya sebagai Panitera Pengganti, saya mohon bimbingannya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata.