Header                              

Selamat Datang di Website Resmi Pengadilan Agama Tenggarong Sebagai Instansi Yudikatif Dengan Keterbukaan Informasi Berpredikat Informatif

on . Hits: 2952

pic patgr 26042019 1

MERASA CUKUP REZEKI YANG ADA

(Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azabKu sangat berat. Ibrahim 7)

Beberapa tahun yang lalu sebuah televisi swasta  menayangkan  acara  seorang mahasiswa yang memiliki prestasi luar biasa. Ia meraih predikat cum laude  pada yudisium di kampusnya.  Adalah Raeni nama mahasiswa dan bapaknya bernama Mugiyono berprofesi sebagai tukang beca mampu meraih nilai IPK tertinggi 3, 96 pada wisuda di salah satu Univeritas Negeri di Jawa Tengah. Meski penghasilan Mogiyono hanya sebesar sepuluh ribu rupiah, ia  menyatakan cukup dengan rezeki yang didapatnya. Suatu sifat yang terpuji  merasa cukup dengan rezeki  yang diterimanya. Menurut Mogiyono rezeki yang didapatnya dari  menarik beca selalu disyukuri dan diterima dengan lapang dada, tidak pernah mengeluh, Ia dapat menyekolahkan anaknya sampai kuliah dan prestasi anaknyapun membanggakan. Ini tentu menjadi inspirasi dalam kehidupan kita.

Boleh jadi Mogiyono selalu bersyukur atas rezeki yang didapatnya, berapapun hasilnya,  ia selalu bersyukur atas yang telah dianugerahkan  Allah, dan iapun yakin akan  janji Allah, bila kamu bersyukur niscaya akan Kutambah. Memang sangat ajaib, terkadang   yang ditambahkan oleh Allah  bukan nominal rezekinya,  tetapi berkah yang ada pada rezeki itu. Artinya rezekinya  membawa kepada kebaikan, sehingga tidak heran anak yang selama ini menjadi kewajibannya untuk dinafkahi memperoleh keistemewaan yang tidak diperoleh oleh orang lain, meski jumlah rezeki yang didapatkan secara nominal jauh lebih besar dari Mogiyono.

Selain Raeni, di Samarinda Kalimantan Timur  juga ada seorang mahasiswa yang memporoleh predikat cum laude,  anak seorang penjual  kue. Adalah Nazila Qonita nama peraih nilai tertinggi di Universitas terkenal di Kalimantan Timur, ia mampu meraih nilai dengan IPK 3, 97. Profesi sebagai penjual kue bagi orang tuanya tidak membuatnya patah semangat untuk mencapai cita-cita, tetapi justru sebagai pemicu untuk meraih harapan di masa mendatang. Dan akhirnya ia dapat  membanggakan keluarga. Prestasi yang bergengsi itu membuat ia terkenal dan mendapat penghargaan dengan kesempatan mengambil kuliah di S2.

Untuk memperoleh prestasi di sekolah atau di bangku kuliah, semua orang mendapatkan kesempatan yang sama. Tidak ada perbedaan status ekonomi dan sosial. Ada pelajaran yang dapat kita ambil dari contoh di atas, yaitu kita harus bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, pekerjaan apapun yang menjadi profesi kita adalah suatu kebanggaan jika kita tekuni dengan baik, dan jika hasil yang kita dapatkan dari pekerjaan itu kita syukuri,  maka janji Allah untuk menambahnya akan terbukti.

Bekerja adalah kewajiban setiap orang untuk menghidupi keluarganya. Dengan bekerja kebutuhan sehari –hari dalam rumah tangga dapat dipenuhi. Tanpa membeda-bedakan pekerjaan yang dilakoni,  yang penting halal dan berkah. Tidak ada profesi yang dianggap rendah di hadapan Allah selama pekerjaan itu menghasilkan rezeki  yang halal dan tidak melakukan kecurangan. Rezeki yang didapat dari hasil pekerjan harus diterima dengan ikhlash dan qana’ah. Sedikit banyaknya rezeki yang diperoleh itu tergantung kepada seseorang dalam menyikapinya. Ada yang diberikan rezeki melimpah oleh Allah tetapi ia merasa tidak cukup karena banyak angan-angan dan keinginan yang  harus dipenuhinya. Tetapi sebaliknya ada pula secara nominal rezeki yang diterimanya tidak seberapa, tetapi dengan keikhlasan dan kesabarannya, ia memandang rezeki datang dari Allah dan harus disyukuri dan ia berdo’a agar rezeki yang didapatnya hari ini menjadi berkah. Menurut ulama rezeki yang berkah adalah rezeki yang selalu bertambah kebaikannya. Meski nominal yang diterima hari itu tidak banyak dan menurut kebiasaan di lingkungannya jumlah tersebut tidak cukup, tetapi dengan perasaan ikhlash dan merasa cukup dengan yang dikaruniai Allah, ia yakin  Allah akan menambahnya. Itulah pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 7; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azabKu sangat berat.

Kejadian yang dialami oleh oleh orang tua Raeni dan Nazila Qonita seperti diuraikan di atas hanya sedikit contoh dari sekian banyak dari orang-orang  yang telah diberikan Allah nikmat dan mereka mensyukurinya. Lalu Allah menambah nikmat tersebut kepada hambaNya dalam bentuk nikmat yang lain.  Semua itu hendaknya menjadikan  sebuah pelajaran bagi kita, bahwa rezki yang diberikan Allah harus kita syukuri dan kita harus yakin bahwa dengan rasa syukur tersebut, Allah akan menambahnya. Merasa cukup dengan apa yang telah diberikan oleh Allah, sebuah bukti bahwa ia telah mensyukuri nikmat. Karena itu  Allah telah menepati janjiNya dengan menambah nikmatNya. Orang yang merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah  berarti dalam dirinya telah tertanam  sifat  qana’ah, suatu sifat yang terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang yang beriman. (22 Ramadhan 1440 H. tfk).

Hubungi Kami

Gedung PA Tenggarong

PENGADILAN AGAMA TENGGARONG

Jl.Pesut, Kel.Timbau, Kec.Tenggarong, KAB.Kutai Kartangera
Kalimantan Timur

Telp: 0541-6667063

Email :

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Media Sosial :

fb instagram 1581266 960 720 instagram 1581266 960 720 tiktok whatsapp

maps1 Lokasi Kantor

Copyright : Tim IT Pengadilan Agama Tenggarong@2024