Header                              

Selamat Datang di Website Resmi Pengadilan Agama Tenggarong Sebagai Instansi Yudikatif Dengan Keterbukaan Informasi Berpredikat Informatif

on . Hits: 2433

pic patgr 26042019 1

MENGAPA DENGKI DIHARAMKAN

(Jauhilah sifat dengki, karena ia akan memakan kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar. al-Hadits).

Salah satu sifat yang harus dijauhi dan dihindari oleh setiap muslim adalah dengki. Sifat yang dapat merugikan pelakunya  itu merupakan  penyakit hati yang menjadi pangkal tumbuhnya penyakit-penyakit hati lainnya. Bahkan ada yang mengatakan dengki merupakan dedengkot dari segala macam kejahatan yang membahayakan. Seperti dendam, marah, sombong, bahkan fitnah dan lain-lain bermula dari  kedengkian. Karena itu Rasulullah Saw sudah sejak lama menyuruh agar kita terhindar darinya. Seperti sabda beliau : Jauhilah sifat dengki, karena dengki itu dapat melenyapkan kebaikan, sebagaimana api menghabiskan kayu kering.

Dengki  tidak saja merusak diri pelakunya, tetapi ia juga  membahayakan orang lain dan  pengaruhnya sangat besar dalam kehidupan sehari-hari. Kasus-kasus pembunuhan dan perkelahian sering berawal dari adanya kedengkian kemudian berlanjut pada dendam dan berakhir pada peristiwa yang menyedihkan itu. Motif  pembunuhan dan perkelahian sering terungkap disebabkan dendam yang muaranya dari kedengkian.

Apakah  dengki itu dan bagaimana cara menghindarinya ? Dengki dalam istilah agama disebut hasad. Uraian tentang sifat dengki sering ditemui  pada kitab-kitab  tasawuf.  Para ulama tasawuf mengdefinikan dengki adalah suatu sifat yang timbul dari dalam hati yaitu adanya perasaan  tidak senang terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Allah Swt  kepada orang lain dan bercita-cita agar nikmat yang diperoleh orang tersebut menjadi lenyap.

Perasaan tidak senang atas nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada orang lain dan kemudian bercita-cita agar nikmat tersebut hilang dan lenyap dari orang tersebut merupakan perbuatan hati. Secara kasat mata kondisi seperti itu tidak nampak kelihatan. Hanya diketahui oleh  orang yang ada dalam dirinya sifat dengki. Karena itu tidak jarang ia tidak dapat tidur nyenyak hanya gara-gara teman sekantornya  mendapatkan  promosi jabatan yang lebih dari dirinya. Atau perasaannya  terganggu  dalam menjalani hidup kesehariannya, hanya karena  tetangga sebelah rumahnya telah membeli motor baru. Bahkan ada yang lebih parah lagi ia pinsan saat mendengar kenalannya membeli mobil jenis terbaru.

Sifat dengki biasanya terjadi pada level status sosial atau profesi yang sama. Jarang ditemukan bahkan tidak ada dengki terjadi dalam kondisi yang status sosialnya jauh berbeda atau pada profesi yang tidak sama. Bahkan seorang guru saya pernah menjelaskan kedengkian dapat  menghampiri  antara  seorang yang berilmu terhadap orang yang berilmu lainnya. Karena itu Jika boleh digambarkan dalam sebuah instansi atau perusahaan, bahkan di masyarakat umum.  Dengki tidak akan muncul antara  bawahan atau atasannya. Ia tidak akan terjadi pada  jabatan dan profesi yang berbeda, tetapi sering terjadi pada strata yang sama. Antara pedagang dengan sesama pedagang,  petani dengan petani lainnya, guru dengan teman seprofesinya. Begitu juga hakim terhadap sesama kelompok profesinya.

Seorang ulama pernah mengupamakan dengki bagaikan seekor semut  hitam yang sedang berada di atas batu yang hitam di malam hari. Perumpamaan tersebut dapat kita pahami bahwa sifat dengki sangat sulit dikenali, karena tersimpan rapi di dalam hati. Sehingga orang yang menjadi objek kedengkiannya juga sering tidak tahu. Hanya yang bersangkutan yang dapat merasakan dan  tersiksa.

Sifat dengki  akan dapat dikenali jika telah keluar dan menjadi sikap atau tingkah laku yang aneh. Misalnya ketika seseorang mengucapkan salam saat masuk kesebuah ruangan dan di situ ada teman-temannya. Bagi orang yang ada di dalam hatinya tertanam sifat dengki kepada yang mengucapkan salam tadi, ia tidak mudah menjawab  salam tersebut. Lidahnya kaku dan terkunci  untuk menjawab  salam tadi karena hatinya sangat benci melihatnya. Kalaupun ia harus menjawab salam hanya dengan suara rendah dan dalam keadaan terpaksa karena ia tahu bahwa menjawab salam hukumnya wajib. Dan ketika bertemu atau bersalaman juga terkesan tidak bergairah.

Sikap dengki  juga akan muncul saat ia mengetahui temannya atau tetangga yang dikenalnya  mendapatkan nikmat, baik itu rezeki, jabatan atau nikmat lainnya, ia menduga dan bahkan tidak jarang memulai berprasangka yang tidak baik. Timbul ucapan bahwa apa yang diperolehnya selama ini  tidak dengan cara yang benar. Karena  itu  ia memulai dengan prasangka buruk dan berusaha menggosipkan harta yang diperoleh adalah hasil korupsi, jika berupa jabatan lalu disangka menjilat dan sebagainya. Inilah yang disebutkan di atas bahwa dengki itu menumbuhkan sifat-sifat jelek lainnya.

Mengapa dengki itu dilarang, karena Allah sudah memberikan ketentuan kepada  hamba-hambanya, dengan melapangkan rezeki kepada orang yang dikehendakinya atau memberikan kenikmatan lain kepada siapa saja yang diinginkannya,  baik berupa harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, kesehatan dan ketampanan dan lain-lain.  Orang yang memiliki sifat dengki pada dasarnya adalah orang yang memprotes dan mengugat  ketentuan Allah  tersebut. (26 Ramadhan 1440 H. tfk).

Hubungi Kami

Gedung PA Tenggarong

PENGADILAN AGAMA TENGGARONG

Jl.Pesut, Kel.Timbau, Kec.Tenggarong, KAB.Kutai Kartangera
Kalimantan Timur

Telp: 0541-6667063

Email :

This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Media Sosial :

fb instagram 1581266 960 720 instagram 1581266 960 720 tiktok whatsapp

maps1 Lokasi Kantor

Copyright : Tim IT Pengadilan Agama Tenggarong@2024