PANGGILAN ALLAH UNTUK ORANG BERIMAN
(Kultum 3 Ramadhan 1440 H)

Tenggarong 8-5-2019 | www.pa-tenggarong.go.id
Hari ke 3 di bulan suci Ramadhan Pengadilan Agama Tenggarong melaksanakan Kultum setelah sholat dzuhur. Kultum disampaikan oleh Bapak Drs. H. Ahmad Fanani, M.H.
Di dalam kehidupan, kita selalu menunggu panggilan dan melaksanakan panggilan dari Allah SWT. dalam bulan ramadhan ini, umat muslim melaksanakan ibadah puasa. itu mendandakan di bulan ramadhan Allah SWT memanggil orang-orang yang beriman untuk berpuasa dan orang-orang yang beriman akan melaksanakan panggilan itu. Seperti firman Allah SWT : "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu untuk berpuasa".
Orang yang beriman akan merasa terpanggil, karena dia merasa terpanggil maka dia melaksanakan panggilan itu. kalau seandainya ada orang yang tidak berpuasa beragama Islam, terdapat dua kemungkinan yaitu : mungkin dia tidak mendengar panggilan itu, atau dia merasa tidak terpanggil. kalau dia merasa tidak terpanggil berarti dia bukan orang yang beriman.

Adzan yang dikumandangkan oleh Muadzin adalah panggilan dari Allah untuk orang yang beriman. sehingga orang yang melaksanakan shalat adalah orang yang merasa terpanggil yaitu orang yang beriman. Banyak orang yang tidak menghiraukan panggilan adzan, itu mungkin karena dia tidak mendengar panggilan itu atau dia merasa tidak dipanggil.
Panggilan-panggilan ini senantiasa selalu ada, dan pada akhirnya adalah panggilan kematian. siapapun dia kalau sudah dipanggil oleh kematian tidak dihindari lagi. Manusia itu dengan kondisi keadaannya merasa bangga, merasa di atas puncak segala-galanya. dengan harta kekayaan dia bisa melawan segala-galanya. tapi ketika malaikat izrail datang semua itu tidak ada manfaatnya lagi.
Panggilan-panggilan pokok harus kita laksanakan, diantaranya yaitu : panggilan solat, puasa, zakat. panggilan pokok ini diibaratkan modal. dalam berbisnis harus ada modal, sehingga dengan modal itu dia bisa mengelola sebuah bisnis. dengan berbisnis itu dia bisa mendapatkan keuntungan. sama halnya dengan kita yang mengerjakan solat, kalau kita mengerjakan solat maka hal lain yang kita lakukan akan bernilai ibadah. jika panggilan-panggilan pokok tidak kita kerjakan maka semuanya akan sia-sia. (Taufik/4gu5)