HIKMAH ORANG YANG MENGAMALKAN ILMU
(Kultum 4 Ramadhan 1440 H)
Tenggarong 9-5-2019 | www.pa-tenggarong.go.id
Hari ke 3 di bulan suci Ramadhan Pengadilan Agama Tenggarong melaksanakan Kultum setelah sholat dzuhur. Kultum disampaikan oleh Bapak Drs. H. M. Mursyid
Ada suatu cerita tentang dua sahabat yang bernama Al Jami dan Al Hasan. Suatu hari Al Hasan mengikuti secara diam-diam Al Jami. Al Jami pergi ke kuburan. Di sana Al Jami menggali kuburan lama yang isinya adalah tulang belulang, Al Hasan hanya memperhatikan dari kejauhan sambil bersembunyi.
Al Jami kemudian mengambil kepala mayat yang digalinya kemudian ditusuknya telinga mayat itu dengan tongkatnya. Dari telinga kanan dan tembus ke telinga kiri. Dia cabut tongkatnya tadi dan dia mengatakan "Orang ini tidak baik".
Al Jami mencari lagi kuburan yang sudah lama, dia kemudian mengambil lagi kepala mayat itu dan ditusukkannya tongkatnya ke telinga kanan. Al Jami berusaha menusukkan tongkatnya ke telinga kanan mayat itu namun tidak berhasil.
Al Jami kemudian mencari lagi kuburan yang bisa digalinya. Dan dia mengambil kepala mayat itu dan menusuknya. Kali ini tongkat Al Jami berhasil menusuk telinga kanan mayat itu, namun tongkatnya tidak bisa menembus ke telinga kiri.
Al Hasan menghampiri dan bertanya kepada Al Jami, apa yang sedang kamu lakukan? Dari tadi aku perhatikan kamu menggali kuburan dan mengambil kepala mayat itu, dan mengatakan ini orang yang tidak baik.
Al Jami menjawab, mayat yang ku tusuk telinga kanannya dan tembus ke telinga kiri adalah orang yang ketika datang ke suatu majelis atau pengajian dia hanya mendengarkan dan kemudian ketika keluar dari tempat itu ia melupakan apa saja yang telah ia dengar.
Kemudian ada mayat yang aku tusuk telinganya tapi tongkatku tidak mampu menusuk telinganya, adalah orang yang ketika datang ke suatu majelis ia sama sekali tidak mendengarkan.
Kemudian mayat yang terakhir, tongkatku mampu menembus telinga kanannya namun tongkatku terhenti di tengah kepala. Tongkatku tidak bisa menembus ke telinga kiri. Orang itua dalah orang yang ketika pergi ke suatu majelis ia mendengarkan apa yang dibicarakan di sana kemudian ketika ia keluar ia mengamalkan apa yang ia dapat dari sana.