![]()
MERAIH KEBAHAGIAAN
(Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Al-Ahzab 41)
Kebahagiaan menjadi dambaan setiap insan, terlebih lagi kebahagiaan itu adalah kebahagiaan ukhrawi. Apa itu kebahagiaan ? menurut Al Qur’an orang yang bahagia itu adalah orang yang nilai kebaikannya lebih banyak dari kejelekannya. Perbuatan baik yang dilakukannya jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan kesalahan yang diberbuatnya. Rasulullah Saw pernah menjelaskan dalam sebuah riwayat: Orang yang paling bahagia mendapat syafaatku di hari kiamat adalah orang yang mengucapkan “La Ilaha Illallah” dengan benar-benar ikhlas dari dalam hati sanubarinya dan seluruh jiwanya.
Kalimat “Lailaha Illallah” sering kita sebut dengan kalimat zikir. Satu-satunya kegiatan spiritual yang tak terbatas itu adalah zikir. Bacaan zikir yang paling utama adalah “Lailaha Illallah” tidak ada Tuhan selain Allah.
Zikir artinya ingat kepada Allah, baik dengan lisan ataupun dengan hati yang dilakukan karena ingin mengabdikan diri kepada Allah Swt. Zikir tidak akan sampai kepada tujuannya apabila dalam berzikir tidak merasakan kebesaran Allah. Karena itu betapa indahnya, betapa besarnya kegunaan, betapa besar pahalanya orang yang selalu ingat dan zikir kepada Allah dengan hati yang tulus dan ikhlas, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah akan mendapatkan syafaat dan kebahagiaan di akhirat kelak.
Menurut Imam Al Asqalani, kalimat “Lailaha Illallah” berfungsi untuk menghindari dan menjaga diri dari kemusyrikan. Sebab maksud yang terkandung di dalamnya adalah mengakui dan meyakini bahwa tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah, juga Nabi Muhammad adalah RasulNya.
Karena itu bila kalimat “Lailaha Illallah” diucapkan dengan ikhlas berarti orang yang melakukannya terhindar dari sifat-sifat munafiq, yang hanya mengucapkan di lidah saja, tetapi hatinya sama sekali tidak mengakuinya.
Karena itu orang muknin yang ikhlas akan mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan yang didapatkannya adalah dalam pemberian syafaat oleh Rasulullah kepadanya di hari akhirat nanti.
Ada beberapa bentuk syafaat Rasulullah di akhirat nanti yaitu;
- Rasul akan memberi syafaat berupa ketenangan pada waktu orang-orang berada dalam ketakutan. Allah berfirman; Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi teteram.
- Rasulullah juga memberikan syafaat dengan memohon keringanan azab bagi sebagian orang-orang kafir, sebagaimana yang terjadi pada diri paman beliau Abu Talib.
- Rasul memberikan syafaatnya dengan memohonkan kepada Allah untuk mengeluarkan sebagian orang-orang mukmin dari siksa api neraka , meskipun telah ditetapkan mereka telah masuk neraka.
- Rasulullah juga memberikan syafaat bagi seseorang untuk masuk surge tanpa melalui proses hisab dan perhitungan.
- Rasulullah juga memberikan syafaat dengan menohonkan kepada Allah dengan mengangkat derajat sebagian orang-orang yang beriman untuk bisa tinggal dalam surga yang lebih tinggi.
Di bulan Ramadhan ini, orang-orang beriman disamping berpuasa ia juga membiasakan mengucapkan zikir, yaitu zikir yang tulus dari dalam hati, dan zikir yang diucapkan dengan tulus akan merasakan kebesaran Allah, karena itu jadikan semboyan kita tiada zikir tanpa fikir dan tiada fikir tanpa zikir. Dengan demikian diharapkan membawa hati kita menjadi tenang dan tenteram yang pada gilirannya akan menemukan kebahagiaan hidup. Amin. (12 Ramadhan 1440 H. tfk).